Jika angin memang
sedang mempermainkanku,
maka jatuhkanlah aku di tempat yang tepat.
maka jatuhkanlah aku di tempat yang tepat.
Jika ombak sedang
menggulungku,
maka aku berharap terdampar pada tempat yang indah.
maka aku berharap terdampar pada tempat yang indah.
Jika matahari begitu
teriknya membakar tubuhku,
maka aku berharap menemukan pohon yang sejuk.
maka aku berharap menemukan pohon yang sejuk.
Jika langit begitu
redup dan kelam,
maka aku berharap akan adanya kesejukan hujan yang damai.
maka aku berharap akan adanya kesejukan hujan yang damai.
Namun secarik kertas
usang mengingatkanku pada sebuah penantian,
begitu letihnya dia menunggu seseorang menyentuh
dan menghargai dirinya sebagai bukan sekedar kertas berdebu.
begitu letihnya dia menunggu seseorang menyentuh
dan menghargai dirinya sebagai bukan sekedar kertas berdebu.
Letih karena tiap
waktu ia harus merasa takut akan dirinya yang semakin usang,
ia tak mau hilang begitu saja.
ia tak mau hilang begitu saja.
Ia kesakitan tiap
waktu,
namun tak pernah terjamah keramaian di dekatnya
namun tak pernah terjamah keramaian di dekatnya
Ia sering membenci
dirinya sendiri,
karena tak ada hal yang bisa ia lakukan,
selain menghimpun tanya yang tak terjawab.
karena tak ada hal yang bisa ia lakukan,
selain menghimpun tanya yang tak terjawab.
Entah...