Rabu, 04 Juli 2012

Hanya Sajak

Nyanyian lagu sendu teriring menapaki sebuah jejak tertatih.
Terseok membawa mimpi meredup senja.
Letih tak pernah membohongi rentanya api yang haus akan kedamaian.
Air mata terhampar pada kain suci setia menampung segala kegundahan di dalamnya
Rindu akan hembusan nafas pagi yang selalu dinantikan malam.
Seolah bagaikan fatamorgana di gersangnya sahara.
Satu hal yang selalu menjadi pijakan untuk sekedar menopang jiwa  dari tingginya tabir yang Kau perlihatkan.
Satu hal yang tak pernah menyurutkan asa dari suratan-Mu yang tak pernah terjamah logika.
Satu hal yang harus Kau jaga...






Selasa, 03 Juli 2012

PKM kuu


 
LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH DAUN SUKUN SEBAGAI KOMPONEN PEMBUATAN BISKUIT GUNA MENJADI SOLUSI ALTERNATIF PENCEGAHAN HIPERTENSI GRAVIDARUM DI KELURAHAN SIDANEGARA KABUPATEN CILACAP
BIDANG KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT





Oleh:
Risalatun Khairunnisa        206109148/2009
Ari Mustikaningsih             206109111/2009
Mita Trivena Istiani            206110074/2010







STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
CILACAP
TAHUN 2010




I.     PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Kota Cilacap merupakan kota pantai dengan aktivitas industri yang tinggi. Penduduk Kabupaten Cilacap berpencaharian sebagai nelayan, buruh pabrik, dan petani, sedangkan mayoritas mata pencaharian penduduk adalah sebagai nelayan.Hal tersebut didukung oleh kondisi wilayah kabupaten Cilacap yang sebagian besar berada di daerah pesisir pantai selatan jawa.Kondisi wilayah tersebut berpengaruh terhadap pola hidup mayarakat, salah satunya terkait pola makan.  Dengan ciri khas maritimnya, penduduk Cilacap cenderung lebih gemar mengkonsusi garam dibandingkan daerah lain.
Di sisi lain, kota industri ini mempunyai stressor yang banyak bagi penduduknya, seperti kesibukan industri dan limbah polutannya. Efek dari stress ini baik secara langsung maupun tidak langsung pasti berpengaruh bagi kesehatan penduduk Cilacap pada umumnya dan untuk ibu hamil pada khususnya. Dengan konsumsi garam yang tinggi dan kesibukan yang padat, masalah tekanan darah akan sangat mungkin terjadi. Hal ini disebabkan karena kadar garam yang tersusun dari senyawa NaCl akan terurai di dalam tubuh menjadi Na+ dan Cl-. Na+akan mengalir bersama darah di seluruh tubuh dan meyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
Faktor lain adalah stress yang dihadapi lebih besar karena aktivitas industrinya, apalagi ibu hamil yang sangat rentan terhadap rasa cemas, gelisah, takut. Hal tersebut fisiologis terjadi pada ibu hamil, tetapi berdasarkan dari teori yang telah dikembangkan bahwa stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat.
Hipertensi gravidarum sering tidak disadari oleh ibu hamil, kebanyakan tidak terlalu menganggap masalah ini sebagai masalah serius.Padahal, bahaya dari hipertensi gravidarum baru terlihat saat persalinan berlangsung.Selain bahaya dari hipertensi itu sendiri, hipertensi gravidarum juga bisa merujuk ke beberapa komplikasi dan penyulit yang berbahaya bagi ibu bersalin nantinya.Misalnya dapat menyebabkan solutio placenta, yaitu lepasnya plasenta dari dinding endometrium sebelum janin lahir keluar dari kandungan. Akibat dari solutio placenta yang fatal adalah bagi ibu dapat meyebabkan syok neurogenik dan perdarahan yang bisa menyebabkan kematian, sedangkan pada janin, 90% akan mengalami IUFD (Intra Uterine Fetal Death) atau janin mati dalam kandungan. Selain itu,hipertensi gravidarum juga bisa merupakan tanda bahaya untuk kejadian pre eklampsia/eklampsia di mana pre eklampsia merupakan salah satu faktor kematian maternal yang berada pada jajaran peringkat atas.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, pre eklampsia sendiri telah menyumbangkan 11% angka kematian maternal di Kabupaten Cilacap pada tahun 2009, angka itu cukup tinggi bila dibandingkan dengan penyulit lain. Melihat dari analisis kami di atas, hipertensi gravidarum merupakan masalah yang sangat mempunyai pengaruh pada angka kematian maternal dan neonatal di kabupaten Cilacap yang pada tahun 2010 ini sampai sekarang sudah mencapai angka 32 kasus.
Untuk mendukung program pemerintah dalam upaya penurunan angka kematian maternal, kami sebagai mahasiswi kebidanan mengusulkan sebuah solusi alternatif penanggulangan hipertensi gravidarum yang akan kami sosialisasikan di kelurahan sidanegara. kabupaten Cilacap.
Tim pengusul memilih kelurahan Sidanegara karena kelurahan Sidanegara terletak di kecamatan Cilacap Tengah, kabupaten Cilacap yang berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap termasuk memiliki angka kejadian hipertensi tertinggi di kabupaten Cilacap. Warga di kelurahan Sidanegara juga sudah mewakili penduduk Cilacap yang cenderung gemar mengkonsumsi garam, ramai dengan aktivitas perdagangan,pertanian dan tidak sepi dari aktivitas kegiatan industry.
Selain itu, di kelurahan Sidanegara juga tim pengusul menemukan suatu bahan yang telah teruji klinis untuk menurunkan tekanan darah dimana bahan tersebut termasuk bahan yang jarang secara khusus dimanfaatkan dan menjadi masalah karena hanya menjadi limbah. Solusi tersebut adalah  menggunakan limbah daun sukun yang selama ini menjadi sampah, tetapi ternyata memiliki kandungan antihipertensi. Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Tjandrawati M Ozef, dan rekan-rekannya telah mengadakan serangkaian penelitian mengenai khasiat daun sukun dan telah dipatenkan bahwa diperoleh data kandungan daun sukun dapat berkhasiat pada  agregasi platelet (penggumpalan trombosit), viskositas darah (kekentalan darah) dan iskemia akut (kurangnya aliran darah pada jantung).
Uji khasiat secara in vitro (dalam lingkungan buatan) maupun in vivo (dalam tubuh hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut menunjukkan hasil sangat baik. Studi in vivo, misalnya, menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat menghambat agresi platelet, mengurangi viskositas darah, dan melindungi jantung dari iskemia yang akut.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa daun sukun dapat digunakan sebagai obat hipertensi.Maka tim pengusul PKM ini akan melakukan sosialisasi terhadap wanita yang mempunyai potensi terkena hipertensi gravidarum, maupun masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dengan mengubah pandangan yang selama ini diyakini oleh masyarakat bahwa  obat antihipertensi adalah obat  yang tidak aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Karena biasanya ibu hamil enggan mengkonsumsi obat yang rasanya tidak enak apalagi ibu hamil trimester I yang mengeluh mual, muntah dan pada obat kimia juga memiliki efek samping yang dapat membahayakan ibu dan janinnya, maka kami akan menyajikan obat herbal bermanfaat ini dalam bentuk biskuit. Dengan hal ini diharapkan para ibu hamil lebih tertarik karena bentuk dan rasa dari biskuit tidak mengesankan bahwa ini adalah obat, sementara efek enti hipertensi akan tetap terjadiketika biskuit ini dikonsumsi. Selain itu kami bekerjasama dengan ibu-ibu PKK kelurahan Sidanegara untuk melakukan pelatihan pembuatan biskuit daun sukun. Karena melihat adanya ketersediaan pohon sukun yang tersebar di kelurahan Sidanegara sebagai bahan dasar pembuatan biskuit.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelurahan Sidanegara melalui studi data statistik dan wawancara tokoh  masyarakat dan  wawancara beberapa penduduk dapat dirumuskan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut:
1.         Kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi gravidarum dan bahayanya bagi ibu dan janin,
2.         Belum ada pemanfaatan khusus dari limbah daun sukun di kalangan masyarakat, sehingga daun sukun dibiarkan berguguran menjadi sampah.
3.         Masyarakat belum menemukan pembuatan varietas produk olahan dari daun sukun.


C.     Tujuan Program
Tujuan dilaksanakannya penelitian program secara khusus adalah untuk menekan angka hipertensi gravidarum sedini mungkin sekaligus pemanfaatan limbah rumah tangga daun sukun sebagi alternatif solusinya.

D.    Luaran yang diharapkan
Menurunnya angka kejadian hipertensi gravidarum di kelurahan Sidanegara pada khususnya sehingga berdampak langsung pada meningkatnya kesehatan dan keselamatan ibu dan janin di daerah tersebut.

E.     Kegunaan program
1.      Pendayagunaan daun sukun sebagai obat antihipertensi.
2.      Sebagai solusi alternatif baru untuk melakukan pencegahan hipertensi gravidarum dari bahan daun sukun yang selama ini menjadi limbah rumah tangga di kelurahan Sidanegara, kabupaten Cilacap.
3.      Meningkatkan kemampuan penalaran mahasiswa untuk meningkatkan nilai manfaat sumber daya alam yang masih jarang diberdayakan oleh masyarakat.
4.      Sebagai inisiasi untuk bahan awal penyusunan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa.

II.  GAMBARAN UMUN MASYARAKAT SASARAN
Kelurahan Sidanegara termasuk dalam lingkup kabupaten Cilacap di mana terletak di area kota Cilacap, sehingga dekat dengan lingkungan industri dan hiruk pukuk perkotaan,juga pantai dengan segala komoditinya, konsumsi garam sudah dipastikan tinggi. Namun sayangnya banyak ibu hamil dan masyarakat belum  mengetahui bahaya dari hipertensi gravidarum, dari sampel 10 orang ditemukan hanya 3 orang mengetahui persis dan mempunyai kesadaran untuk mengatasi hipertensi gravidarum. Di sisi lain, tim pengusul melihat potensi lain di daerah ini yang awalnya hanya berupa limbah rumah tangga. Daun pohon sukun merupakan  limbah rumah tangga yang belum dimanfaatkan di daerah ini, sementara menurut uji klinis daun sukun merupakan salah satu obat herbal alternatif antihipertensi.
Di sinilah tim pengusul mengupayakan penggunaan limbah daun sukun sebagai solusi alternatif antihipertensi yang akan disajikan dalam bentuk yang lebih menarik dibanding bentuk sediaan obat yang biasa tersedia, yaitu dengan pembuatan biskuit. Hal ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat yang selama ini enggan melakukan pencegahan penyakit menggunakan obat kimia yang beresiko.

III.   METODE PENDEKATAN
Metode yang digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah partisipatori aktif dari ibu-ibu PKK yang dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan peragaan.
a               Penyuluhan kepada ibu-ibu PKK kelurahan Sidanegara mengenai hipertensi gravidarum untuk menumbuhkan kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pengobatan maupun pencegahannya. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, dan diskusi terbuka dengan audiens.
b              Pelatihan pengolahan bahan baku daun sukun yang mengandung antihipertensi menjadi biskuit .
Berdasarkan gambaran umum masyarakat di atas dapat dideskripsikan program
pelaksanaan kegiatan PKM  sebagai berikut :
1)            Pelatihan metode perolehan bahan baku daun sukun. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, perolehan bahan baku daun sukun tersebut diperoleh dari warga yang memiliki pohon sukun yang selama ini hanya memanfaatkan buahnya saja, sedangkan daun dari pohon sukun dibiarkan berguguran menjadi limbah.
2)            Pelatihan cara pengolahan daun sukun menjadi tepung yang kemudian menjadi salah satu komposisi dari biskuit dengan metode ceramah dan peragaan.

IV.             PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan Program
a.          Waktu dan Tempat pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari bulan Januari sampai bulan Mei 2011, sedangkan untuk tempat pelaksanaan di rumah ibu Karmiyah selaku anggota dari PKK Rt 01/ Rw 11 Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.
b.         Tahap pelaksanaan
No
Jenis Kegiatan
Bulan ke-
1
2
3
4
5
1
Sosialisasi manfaat bahan baku





2
Pelatihan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi





3
Penyusunan dan pembuatan laporan





4
Publikasi






c.          Instrumen Pelaksanaan
Peralatan yang digunakan dalam tahap pembuatan tepung daun sukun  dan pembuatan biskuit meliputi sendok, baskom, oven, loyang, blender, timbangan, mangkok. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam tahap penyuluhan meliputi lcd, laptop, layar dan sound system.
d.         Rancangan dan realisasi biaya.
1.      Biaya kegiatan pelatihan
NO
Uraian
Jumlah Satuan
Harga Satuan
Jumlah
Pelatihan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi
1
Fotocopy makalah 30 eks
15 lembar
Rp     150
Rp     67.500
2
Snack untuk 40 orang
40 dus
Rp     8.000
Rp  320,000
3
Sewa sound system
1 paket
Rp.50.000
Rp    50,000
4
Sewa LCD
1 buah
Rp50,000
Rp    50,000
Jumlah
Rp  487.500

2.      Bahan Habis Pakai
No
Uraian
Jumlah satuan
Harga satuan
Jumlah
1
Tepung daun sukun
1600 gr
Rp 10.000/kg
Rp 16.000
2
Tepung maizena
400 gr
Rp 8.000/kg
Rp       3.200
3
Tepung terigu rendah protein
1600 gr
Rp 5.500/kg
Rp       8.800
4
Telur ayam
32 butir
Rp 1.500/btr
Rp48.000
5
Gula palem
2000 gr
Rp 18.000/kg
Rp     32.000
6
Mentega putih
800 gr
Rp 16.000/kg
Rp     12.800
7
Jahe bubuk
400 gr
Rp 15.000/kg
Rp       6.000
8
Mentega kuning kasar
250 gr
Rp3000/250gr
Rp       3.000
9
Gula halus
500 gr
Rp 12.000/kg
Rp 7.500  
10
Kertas kuarto
2 Rim
Rp35.000/rim
Rp70.000
11
Plastic mika
2 pack
Rp 5.000/pack
Rp. 10.000
12
Kardus Sterofom
5 Buah
Rp75.000
Rp375.000
13
Tas Plastik
5 Pack
Rp15.000
Rp75.000
14
Spidol
5 Buah
Rp6.500
Rp32.500
15
Tinta
3 Buah
Rp30.000
Rp90.000
Jumlah
Rp   789.800

3.      Dokumentasi
No
Uraian
Jumlah Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Baterai Alkalin
10 Buah
Rp10.000
Rp100.000
2
Sewa Camera Digital
1 Buah, 3 hari
Rp150.000
Rp450.000
3
Cetak Foto Digital
1 Paket
Rp100.000
Rp100.000
Jumlah
Rp650.000

4.      Alat Produksi
No
Uraian
Jumlah Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Pisau
3 Buah
Rp4.000
Rp12.000
2
Blender
1 Buah
Rp150.000
Rp150.000
3
Mixer
1 buah
Rp 350.000
Rp 400.000
4
Sendok Adonan
3 buah
Rp 7.000
Rp. 21.000
5
Nampan
4 Buah
Rp15.000
Rp. 60.000
6
Loyang
5 Buah
Rp 12.000
Rp 60.000
7
Baskom
5 Buah
Rp15.000
Rp75.000
8
Kompor + Gas
1 Paket
Rp250.000
Rp250.000
9
Cetakan kue
10 Buah
Rp10.000
Rp100.000
10
Lemari Penyimpanan
1 Buah
Rp1.000.000
Rp1.000.000
11
Oven
1 Buah
Rp300.000
Rp300.000
Jumlah
Rp2.428.000

5.      Biaya Perjalanan
No
Uraian
Jumlah Orang
Jumlah Ke lokasi
Harga Satuan
Jumlah
1
Ketua
1
30
Rp5.000
Rp150.000
2
Anggota 1
1
25
Rp5.000
Rp125.000
3
Anggota 2
1
25
Rp5.000
Rp125.000
Jumlah
Rp400.000

6.       Biaya Laporan dan Publikasi
No
Uraian
Jumlah Satuan
Harga Satuan
Jumlah
1
Penyusunan Uraian
30 eksemplar
Rp15.000
Rp450.000
2
Pembuatan informasi internet
1 Paket
Rp300.000
Rp 300.000
Jumlah
Rp 740.000



7.      Total Pengeluaran
No
Jenis Pengeluaran
Total
1
Biaya kegiatan pelatihan
Rp     487.500
2
Bahan habis pakai
Rp     789.800
3
Dokumentasi
Rp650.000
4
Alat produksi
Rp2.428.000
5
Biaya perjalanan
Rp400.000
6
Biaya laporan dan publikasi
Rp 740.000
Jumlah
Rp  5.495.300

V.                HASIL DAN PEMBAHASAN
a.          Hasil
Hasil dari kegiatan ini adalah:
1.            Bertambahnya variasi produk obat hipertensi untuk ibu hamil.
2.            Bertambahnya wawasan dari pembuatan biskuit daun sukun di sekitar Rw 02/ Rt 11 Kelurahan Sidanegara, yang tidak lagi menjadikan daun sukun hanya sebagai sampah.
3.            Adanya proses pengolahan yang benar dalam pembuatan tepung daunsukun yang tidak merusak kandungan flavonoid yang terkandung dalam daun sukun
b.        Pembahasan
Dalam kegiatan PKM yang mengambil tema Pemanfaatan  Limbah Daun Sukun sebagai Komponen Pembuatan Biskuit guna Menjadi Solusi Alternatif Pencegahan Hipertensi Gravidarum. Dalam kegiatan ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan, yaitu mulai dari sosialisasi terhadap ibu-ibu PKK dan warga Sidanegara RT02/RW 11 bahwa dalam pembuatan produknya yaitu biskuit daun sukun yang awalanya hanya dibiarkan begitu saja menjadi sampah dengan adanya sosialisasi ini ibu-ibu PKK dan warga sekitar Rt 02/RW 11 tersebut menyadari bahwa yang selama ini mereka abaikan hanya sebagai sampah juga dapat dikonsumsi oleh manusia terutama oleh ibu hamil karena kandungan flavonoid yang ada pada daun sukun bermanfaaat untuk menurunkan tekan darah dan aman dikonsumsi ibu hamil karena jenis obat herbal. Tahap yang selanjutnya yaitu pengolahan bahan baku daun sukun menjadi biskuit daun sukun, tujuan dari pembuatan biskuit ini adalah untuk menambah variasi produk obat hipertensi yang aman pada ibu hamil , selain itu juga akan lebih menarik terutama dalam pencukupan obat hipertensi selama kehamilan yang hanya biasa diberikan obat-obat kimia yang dari baunya dan rasanya saja membuat ibu hamil kurang tertarik untuk meminumnya dan sangat memungkinkan berdampak pada janin yang berada dalam kandungan.

VI.             KESIMPULAN DAN SARAN
1.        Bertambahnya variasi produk obat hipertensi untuk ibu hamil.
2.        Bertambahnya wawasan masyarakat tentang pembuatan biskuit daun sukun di sekitar Rw 02/ Rt 11 Kelurahan Sidanegara, yang tidak lagi menjadikan daun sukun hanya sebagai sampah.
3.      Adanya proses pengolahan yang benar dalam pembuatan tepung daunsukun yang tidak merusak kandungan flavonoid yang terkandung dalam daun sukun. 
4.     Tim pelaksana mengharapkan kegiatan ini bisa bermanfaat dan berkembang serta dapat diaplikasikan di daerah lain.



Dokumentasi Kegiatan

Penyuluhan tentang hipertensi

Tensi gratis bagi peserta

















Peragaan cara pembuatan biskuit daun sukun














Pembawa acara membawakan acara















Antusiasme wargaa











Acara berakhir dengan sukses






















Panitia dan dosen pembimbing