LAPORAN
AKHIR
PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH DAUN SUKUN SEBAGAI KOMPONEN
PEMBUATAN BISKUIT GUNA MENJADI SOLUSI ALTERNATIF PENCEGAHAN HIPERTENSI
GRAVIDARUM DI KELURAHAN SIDANEGARA KABUPATEN CILACAP
BIDANG
KEGIATAN PKM PENGABDIAN MASYARAKAT
Oleh:
Risalatun
Khairunnisa 206109148/2009
Ari
Mustikaningsih 206109111/2009
Mita
Trivena Istiani 206110074/2010
STIKES AL-IRSYAD
AL-ISLAMIYYAH CILACAP
CILACAP
TAHUN 2010
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
masalah
Kota Cilacap
merupakan kota pantai dengan aktivitas industri yang tinggi. Penduduk Kabupaten
Cilacap berpencaharian sebagai nelayan, buruh pabrik, dan petani, sedangkan
mayoritas mata pencaharian penduduk adalah sebagai nelayan.Hal tersebut
didukung oleh kondisi wilayah kabupaten Cilacap yang sebagian besar berada di
daerah pesisir pantai selatan jawa.Kondisi wilayah tersebut berpengaruh
terhadap pola hidup mayarakat, salah satunya terkait pola makan. Dengan ciri khas maritimnya, penduduk Cilacap
cenderung lebih gemar mengkonsusi garam dibandingkan daerah lain.
Di sisi lain, kota
industri ini mempunyai stressor yang banyak bagi penduduknya, seperti kesibukan
industri dan limbah polutannya. Efek dari stress ini baik secara langsung
maupun tidak langsung pasti berpengaruh bagi kesehatan penduduk Cilacap pada
umumnya dan untuk ibu hamil pada khususnya. Dengan konsumsi garam yang tinggi
dan kesibukan yang padat, masalah tekanan darah akan sangat mungkin terjadi.
Hal ini disebabkan karena kadar garam yang tersusun dari senyawa NaCl akan terurai
di dalam tubuh menjadi Na+ dan Cl-. Na+akan
mengalir bersama darah di seluruh tubuh dan meyebabkan penumpukan cairan dalam
tubuh, karena menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan
meningkatkan volume dan tekanan darah.
Faktor lain adalah
stress yang dihadapi lebih besar karena aktivitas industrinya, apalagi ibu
hamil yang sangat rentan terhadap rasa cemas, gelisah, takut. Hal tersebut
fisiologis terjadi pada ibu hamil, tetapi berdasarkan dari teori yang telah
dikembangkan bahwa stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa
marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal
melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta
lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat.
Hipertensi
gravidarum sering tidak disadari oleh ibu hamil, kebanyakan tidak terlalu
menganggap masalah ini sebagai masalah serius.Padahal, bahaya dari hipertensi
gravidarum baru terlihat saat persalinan berlangsung.Selain bahaya dari
hipertensi itu sendiri, hipertensi gravidarum juga bisa merujuk ke beberapa
komplikasi dan penyulit yang berbahaya bagi ibu bersalin nantinya.Misalnya
dapat menyebabkan solutio placenta, yaitu lepasnya plasenta dari dinding
endometrium sebelum janin lahir keluar dari kandungan. Akibat dari solutio
placenta yang fatal adalah bagi ibu dapat meyebabkan syok neurogenik dan
perdarahan yang bisa menyebabkan kematian, sedangkan pada janin, 90% akan
mengalami IUFD (Intra Uterine Fetal
Death) atau janin mati dalam kandungan. Selain itu,hipertensi gravidarum
juga bisa merupakan tanda bahaya untuk kejadian pre eklampsia/eklampsia di mana
pre eklampsia merupakan salah satu faktor kematian maternal yang berada pada
jajaran peringkat atas.
Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, pre eklampsia sendiri telah
menyumbangkan 11% angka kematian maternal di Kabupaten Cilacap pada tahun 2009,
angka itu cukup tinggi bila dibandingkan dengan penyulit lain. Melihat dari
analisis kami di atas, hipertensi gravidarum merupakan masalah yang sangat
mempunyai pengaruh pada angka kematian maternal dan neonatal di kabupaten
Cilacap yang pada tahun 2010 ini sampai sekarang sudah mencapai angka 32 kasus.
Untuk mendukung
program pemerintah dalam upaya penurunan angka kematian maternal, kami sebagai mahasiswi
kebidanan mengusulkan sebuah solusi alternatif penanggulangan hipertensi
gravidarum yang akan kami sosialisasikan di kelurahan sidanegara. kabupaten
Cilacap.
Tim pengusul
memilih kelurahan Sidanegara karena kelurahan Sidanegara terletak di kecamatan
Cilacap Tengah, kabupaten Cilacap yang berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Cilacap termasuk memiliki angka kejadian hipertensi tertinggi di
kabupaten Cilacap. Warga di kelurahan Sidanegara juga sudah mewakili penduduk
Cilacap yang cenderung gemar mengkonsumsi garam, ramai dengan aktivitas
perdagangan,pertanian dan tidak sepi dari aktivitas kegiatan industry.
Selain itu, di
kelurahan Sidanegara juga tim pengusul menemukan suatu bahan yang telah teruji
klinis untuk menurunkan tekanan darah dimana bahan tersebut termasuk bahan yang
jarang secara khusus dimanfaatkan dan menjadi masalah karena hanya menjadi
limbah. Solusi tersebut adalah
menggunakan limbah daun sukun yang selama ini menjadi sampah, tetapi ternyata
memiliki kandungan antihipertensi. Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Tjandrawati M Ozef, dan rekan-rekannya telah mengadakan serangkaian penelitian
mengenai khasiat daun sukun dan telah dipatenkan bahwa diperoleh data kandungan
daun sukun dapat berkhasiat pada agregasi platelet (penggumpalan trombosit),
viskositas darah (kekentalan darah) dan iskemia akut (kurangnya aliran darah
pada jantung).
Uji
khasiat secara in vitro (dalam lingkungan buatan) maupun in vivo (dalam tubuh
hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut menunjukkan hasil sangat baik. Studi
in vivo, misalnya, menyimpulkan bahwa ekstrak etil asetat yang mengandung
flavonoid dan Beta-sitoserol dengan perbandingan 100 mg/kg dan 20 mg/kg dapat
menghambat agresi platelet, mengurangi viskositas darah, dan melindungi jantung
dari iskemia yang akut.
Berdasarkan
data diatas dapat disimpulkan bahwa daun sukun dapat digunakan sebagai obat
hipertensi.Maka tim
pengusul PKM ini akan melakukan
sosialisasi terhadap wanita yang mempunyai potensi terkena hipertensi gravidarum, maupun masyarakat setempat untuk ikut
berpartisipasi dengan mengubah pandangan yang selama ini diyakini oleh
masyarakat bahwa obat antihipertensi adalah obat yang tidak
aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Karena biasanya ibu hamil
enggan mengkonsumsi obat yang rasanya tidak enak apalagi ibu hamil trimester I yang mengeluh mual, muntah dan pada obat
kimia juga memiliki efek samping yang
dapat membahayakan ibu dan janinnya, maka kami akan
menyajikan obat herbal bermanfaat ini dalam bentuk biskuit. Dengan hal ini diharapkan para
ibu hamil lebih tertarik karena bentuk dan rasa dari biskuit tidak mengesankan
bahwa ini adalah obat, sementara efek enti hipertensi akan tetap terjadiketika biskuit ini
dikonsumsi. Selain itu kami
bekerjasama dengan ibu-ibu PKK kelurahan Sidanegara untuk melakukan pelatihan pembuatan biskuit daun
sukun. Karena
melihat adanya ketersediaan pohon sukun yang tersebar di kelurahan Sidanegara sebagai bahan dasar pembuatan biskuit.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan di kelurahan Sidanegara melalui studi data statistik dan wawancara
tokoh masyarakat dan wawancara beberapa penduduk dapat dirumuskan permasalahan
yang timbul adalah sebagai berikut:
1.
Kurangnya pengetahuan mengenai
hipertensi gravidarum dan bahayanya bagi ibu dan janin,
2.
Belum ada pemanfaatan khusus
dari limbah daun sukun di kalangan masyarakat, sehingga daun sukun dibiarkan
berguguran menjadi sampah.
3.
Masyarakat belum menemukan
pembuatan varietas produk olahan dari daun sukun.
C.
Tujuan Program
Tujuan dilaksanakannya penelitian program secara khusus adalah untuk
menekan angka hipertensi gravidarum sedini mungkin sekaligus pemanfaatan limbah
rumah tangga daun sukun sebagi alternatif solusinya.
D.
Luaran yang diharapkan
Menurunnya angka kejadian hipertensi
gravidarum di kelurahan Sidanegara pada khususnya sehingga berdampak langsung
pada meningkatnya kesehatan dan keselamatan ibu dan janin di daerah tersebut.
E.
Kegunaan program
1.
Pendayagunaan daun sukun
sebagai obat antihipertensi.
2.
Sebagai solusi alternatif baru
untuk melakukan pencegahan hipertensi gravidarum dari bahan daun sukun yang
selama ini menjadi limbah rumah tangga di kelurahan Sidanegara, kabupaten
Cilacap.
3.
Meningkatkan kemampuan
penalaran mahasiswa untuk meningkatkan nilai manfaat sumber daya alam yang
masih jarang diberdayakan oleh masyarakat.
4.
Sebagai inisiasi untuk bahan
awal penyusunan karya tulis ilmiah bagi mahasiswa.
II. GAMBARAN UMUN MASYARAKAT
SASARAN
Kelurahan
Sidanegara termasuk dalam lingkup kabupaten Cilacap di mana terletak di area
kota Cilacap, sehingga dekat dengan lingkungan industri dan hiruk pukuk
perkotaan,juga pantai dengan segala komoditinya, konsumsi garam sudah
dipastikan tinggi. Namun sayangnya banyak ibu hamil dan masyarakat belum mengetahui bahaya dari hipertensi gravidarum,
dari sampel 10 orang ditemukan hanya 3 orang mengetahui persis dan mempunyai
kesadaran untuk mengatasi hipertensi gravidarum. Di sisi lain, tim pengusul
melihat potensi lain di daerah ini yang awalnya hanya berupa limbah rumah
tangga. Daun pohon sukun merupakan
limbah rumah tangga yang belum dimanfaatkan di daerah ini, sementara
menurut uji klinis daun sukun merupakan salah satu obat herbal alternatif
antihipertensi.
Di sinilah tim
pengusul mengupayakan penggunaan limbah daun sukun sebagai solusi alternatif
antihipertensi yang akan disajikan dalam bentuk yang lebih menarik dibanding
bentuk sediaan obat yang biasa tersedia, yaitu dengan pembuatan biskuit. Hal
ini dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat yang selama ini enggan melakukan
pencegahan penyakit menggunakan obat kimia yang beresiko.
III.
METODE PENDEKATAN
Metode yang
digunakan dalam kegiatan PKM ini adalah partisipatori aktif dari ibu-ibu PKK
yang dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan peragaan.
a
Penyuluhan kepada ibu-ibu PKK
kelurahan Sidanegara mengenai hipertensi gravidarum untuk menumbuhkan kesadaran
dari masyarakat untuk melakukan pengobatan maupun pencegahannya. Penyuluhan dilakukan
dengan metode ceramah, dan diskusi terbuka dengan audiens.
b
Pelatihan pengolahan bahan baku
daun sukun yang mengandung antihipertensi menjadi biskuit .
Berdasarkan
gambaran umum masyarakat di atas dapat dideskripsikan program
pelaksanaan
kegiatan PKM sebagai berikut :
1)
Pelatihan metode perolehan
bahan baku daun sukun. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, perolehan bahan
baku daun sukun tersebut diperoleh dari warga yang memiliki pohon sukun yang
selama ini hanya memanfaatkan buahnya saja, sedangkan daun dari pohon sukun
dibiarkan berguguran menjadi limbah.
2)
Pelatihan cara pengolahan daun
sukun menjadi tepung yang kemudian menjadi salah satu komposisi dari biskuit
dengan metode ceramah dan peragaan.
IV.
PELAKSANAAN
PROGRAM
Pelaksanaan Program
a.
Waktu
dan Tempat pelaksanaan
Waktu pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari bulan Januari
sampai bulan Mei 2011, sedangkan untuk tempat pelaksanaan di rumah ibu Karmiyah
selaku anggota dari PKK Rt 01/ Rw 11 Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap
Tengah Kabupaten Cilacap.
b.
Tahap
pelaksanaan
No
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Sosialisasi manfaat bahan baku
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelatihan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi
|
|
|
|
|
|
3
|
Penyusunan dan pembuatan laporan
|
|
|
|
|
|
4
|
Publikasi
|
|
|
|
|
|
c.
Instrumen
Pelaksanaan
Peralatan yang digunakan dalam tahap pembuatan
tepung daun sukun dan pembuatan biskuit
meliputi sendok, baskom, oven, loyang, blender, timbangan, mangkok. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam tahap penyuluhan meliputi lcd, laptop, layar dan
sound system.
d.
Rancangan
dan realisasi biaya.
1.
Biaya kegiatan pelatihan
NO
|
Uraian
|
Jumlah Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
Pelatihan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi
|
1
|
Fotocopy makalah 30 eks
|
15 lembar
|
Rp 150
|
Rp 67.500
|
2
|
Snack untuk 40 orang
|
40 dus
|
Rp 8.000
|
Rp 320,000
|
3
|
Sewa sound system
|
1 paket
|
Rp.50.000
|
Rp 50,000
|
4
|
Sewa LCD
|
1 buah
|
Rp50,000
|
Rp 50,000
|
Jumlah
|
Rp 487.500
|
2.
Bahan Habis Pakai
No
|
Uraian
|
Jumlah satuan
|
Harga satuan
|
Jumlah
|
1
|
Tepung daun sukun
|
1600 gr
|
Rp 10.000/kg
|
Rp
16.000
|
2
|
Tepung maizena
|
400 gr
|
Rp 8.000/kg
|
Rp 3.200
|
3
|
Tepung terigu rendah protein
|
1600 gr
|
Rp 5.500/kg
|
Rp 8.800
|
4
|
Telur ayam
|
32 butir
|
Rp 1.500/btr
|
Rp48.000
|
5
|
Gula palem
|
2000 gr
|
Rp 18.000/kg
|
Rp 32.000
|
6
|
Mentega putih
|
800 gr
|
Rp 16.000/kg
|
Rp 12.800
|
7
|
Jahe bubuk
|
400 gr
|
Rp 15.000/kg
|
Rp 6.000
|
8
|
Mentega kuning kasar
|
250 gr
|
Rp3000/250gr
|
Rp 3.000
|
9
|
Gula halus
|
500 gr
|
Rp 12.000/kg
|
Rp 7.500
|
10
|
Kertas kuarto
|
2 Rim
|
Rp35.000/rim
|
Rp70.000
|
11
|
Plastic mika
|
2 pack
|
Rp 5.000/pack
|
Rp. 10.000
|
12
|
Kardus Sterofom
|
5 Buah
|
Rp75.000
|
Rp375.000
|
13
|
Tas Plastik
|
5 Pack
|
Rp15.000
|
Rp75.000
|
14
|
Spidol
|
5 Buah
|
Rp6.500
|
Rp32.500
|
15
|
Tinta
|
3 Buah
|
Rp30.000
|
Rp90.000
|
Jumlah
|
Rp 789.800
|
3.
Dokumentasi
No
|
Uraian
|
Jumlah Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Baterai Alkalin
|
10 Buah
|
Rp10.000
|
Rp100.000
|
2
|
Sewa Camera Digital
|
1 Buah, 3 hari
|
Rp150.000
|
Rp450.000
|
3
|
Cetak Foto Digital
|
1 Paket
|
Rp100.000
|
Rp100.000
|
Jumlah
|
Rp650.000
|
4.
Alat Produksi
No
|
Uraian
|
Jumlah Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Pisau
|
3 Buah
|
Rp4.000
|
Rp12.000
|
2
|
Blender
|
1 Buah
|
Rp150.000
|
Rp150.000
|
3
|
Mixer
|
1 buah
|
Rp 350.000
|
Rp 400.000
|
4
|
Sendok Adonan
|
3 buah
|
Rp 7.000
|
Rp. 21.000
|
5
|
Nampan
|
4 Buah
|
Rp15.000
|
Rp. 60.000
|
6
|
Loyang
|
5 Buah
|
Rp 12.000
|
Rp 60.000
|
7
|
Baskom
|
5 Buah
|
Rp15.000
|
Rp75.000
|
8
|
Kompor + Gas
|
1 Paket
|
Rp250.000
|
Rp250.000
|
9
|
Cetakan kue
|
10 Buah
|
Rp10.000
|
Rp100.000
|
10
|
Lemari Penyimpanan
|
1 Buah
|
Rp1.000.000
|
Rp1.000.000
|
11
|
Oven
|
1 Buah
|
Rp300.000
|
Rp300.000
|
Jumlah
|
Rp2.428.000
|
5.
Biaya Perjalanan
No
|
Uraian
|
Jumlah Orang
|
Jumlah Ke lokasi
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Ketua
|
1
|
30
|
Rp5.000
|
Rp150.000
|
2
|
Anggota 1
|
1
|
25
|
Rp5.000
|
Rp125.000
|
3
|
Anggota 2
|
1
|
25
|
Rp5.000
|
Rp125.000
|
Jumlah
|
Rp400.000
|
6.
Biaya Laporan dan Publikasi
No
|
Uraian
|
Jumlah Satuan
|
Harga Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Penyusunan
Uraian
|
30 eksemplar
|
Rp15.000
|
Rp450.000
|
2
|
Pembuatan
informasi internet
|
1 Paket
|
Rp300.000
|
Rp 300.000
|
Jumlah
|
Rp 740.000
|
7.
Total Pengeluaran
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Total
|
1
|
Biaya kegiatan pelatihan
|
Rp 487.500
|
2
|
Bahan habis pakai
|
Rp 789.800
|
3
|
Dokumentasi
|
Rp650.000
|
4
|
Alat produksi
|
Rp2.428.000
|
5
|
Biaya perjalanan
|
Rp400.000
|
6
|
Biaya laporan dan publikasi
|
Rp 740.000
|
Jumlah
|
Rp 5.495.300
|
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Hasil
Hasil dari kegiatan ini adalah:
1.
Bertambahnya
variasi produk obat hipertensi untuk ibu hamil.
2.
Bertambahnya
wawasan dari pembuatan biskuit daun sukun di sekitar Rw 02/ Rt 11 Kelurahan
Sidanegara, yang tidak lagi menjadikan daun sukun hanya sebagai sampah.
3.
Adanya
proses pengolahan yang benar dalam pembuatan tepung daunsukun yang tidak
merusak kandungan flavonoid yang terkandung dalam daun sukun
b.
Pembahasan
Dalam kegiatan PKM yang mengambil tema Pemanfaatan
Limbah
Daun Sukun sebagai Komponen Pembuatan Biskuit guna Menjadi Solusi Alternatif
Pencegahan Hipertensi Gravidarum. Dalam
kegiatan ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan, yaitu mulai dari sosialisasi
terhadap ibu-ibu PKK dan
warga Sidanegara RT02/RW 11 bahwa
dalam pembuatan produknya yaitu biskuit daun sukun yang awalanya hanya
dibiarkan begitu saja menjadi sampah dengan adanya sosialisasi ini ibu-ibu PKK
dan warga sekitar Rt 02/RW 11 tersebut menyadari bahwa yang selama ini mereka
abaikan hanya sebagai sampah juga dapat dikonsumsi oleh manusia terutama oleh
ibu hamil karena kandungan flavonoid yang ada pada daun sukun bermanfaaat untuk
menurunkan tekan darah dan aman dikonsumsi ibu hamil karena jenis obat herbal.
Tahap yang selanjutnya yaitu pengolahan bahan baku daun sukun menjadi biskuit
daun sukun, tujuan dari pembuatan biskuit ini adalah untuk menambah variasi
produk obat hipertensi yang aman pada ibu hamil , selain itu juga akan lebih
menarik terutama dalam pencukupan obat hipertensi selama kehamilan yang hanya
biasa diberikan obat-obat kimia yang dari baunya dan rasanya saja membuat ibu
hamil kurang tertarik untuk meminumnya dan sangat memungkinkan berdampak pada
janin yang berada dalam kandungan.
1. Bertambahnya
variasi produk obat hipertensi untuk ibu hamil.
2. Bertambahnya
wawasan masyarakat tentang pembuatan biskuit daun sukun di sekitar Rw 02/ Rt 11
Kelurahan Sidanegara, yang tidak lagi menjadikan daun sukun hanya sebagai
sampah.
3. Adanya
proses pengolahan yang benar dalam pembuatan tepung daunsukun yang tidak
merusak kandungan flavonoid yang terkandung dalam daun sukun.
4. Tim pelaksana mengharapkan kegiatan ini bisa
bermanfaat dan berkembang serta dapat diaplikasikan di daerah lain.
Dokumentasi Kegiatan
|
Penyuluhan tentang hipertensi |
|
|
Tensi gratis bagi peserta |
|
Peragaan cara pembuatan biskuit daun sukun |
|
Pembawa acara membawakan acara |
|
|
Antusiasme wargaa |
|
Acara berakhir dengan sukses |
|
|
|
|
|
|
Panitia dan dosen pembimbing |